Dalam penulisan tinjuan pustaka, sebaiknya mencantumkan referensi penelitian terdahulu yang sudah ada dengan metode pendekatan atau kesamaan topik penelitian sehingga bisa diketahui apa perbedaan serta kelebihan dari pembahasan yang kita lakukan,hal ini bisa kita lakukan dengan rangkuman jurnal-jurnal karya ilmiah atau jurnal skripsi sesuai dengan kebutuhan dan ruang lingkup penelitian yang kita lakukan,saya mencoba memberikan contoh sederhana tentang hal itu.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjaun Penelitian Terdahulu
Penelitian ini
dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan
sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil –hasil penelitian yang
dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topic pembahasan penulis yaitu
Implementasi Staright line Method Pada
Penyusutan Asset Alat Berat Pada PT.Tri
Sakti Pekanbaru
Sementara hasil
penelitian yang pernah dilakukan oleh Daemi, Nining R, Huri Fanami ,dimana
melakukan penelitian mengenai Perhitungan Penyusutan Aktiva Tetap Dengan Metode Garis Lurus
Menggunakan Bahas Pemrograman Visual Basic 6.0. hasilnya menunjukan bahwa perhitungan akan
lebih cepat dan tepat,baik dalam mencatat aktiva tetap maupun dalam menghitung
penyusutan aktiva tetap.
Sedangkan Sintia
Verginia, Rika Lidyah yaitu Analisa Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap
dan Dampaknya Terhadap Laba Perusahaan Pada PT.Artha Kindo Perkasa
Palembang, kesimpulan hasilnya untuk
mengetahui biaya penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus karena metode
garis lurus dikatakan baik bagi pendapatan dan biaya penyusutan yang kostan.
Cristotovint
,Jullie J. Sondanakh,Harijanto Sabi juga pernah melakukan penelitian mengenai
Evaluasi Perhitungan Penyusutan Aktiva Tetap Menurut Peraturan Perpajakan Serta
Pengaruhnya Terhadap Pajak Penghasilan (Pph) Pada PT. Bank Tabungan Negara.
Berdasarkan
kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua metoda dalam proses
penyusutan memiliki cirri tersendiri dan cara dalam perhitungannya serta penyusutan
pada suatu asset sangatlah perlu dilakukan karena akan mempengaruhi banyak hal
diataranya: pajak, nilai asset dan laporan keuangan.
2. Teori Dasar Yang Digunakan.
Dalam
pembahasan ini akan mencantumkan beberapa teori yang di dapat dari berbagai sumber
atau buku-buku refrensi sebagai sumber dan sekaligus sebagai daftar pustaka.
2.1 Aliran
Sistem Informasi (ASI)
Aliran Sistem (systems
flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara
keseluruhan dari sistem, Bagian ini menjelaskan urutan-urutan dari
prosedur-prosedur yang ada didalam sistem. (Jogiyanto 2005 : 796). Beberapa
simbol yang digunakan dalam Aliran Sistem Informasi (ASI) yaitu:
Tabel
2.1 Simbol-Simbol Pada Aliran Sistem Informasi
2. 2.2 Context Diagram
Context Diagram
adalah suatu ikhtisar dari sistem organisasi yang menunjukkan batas sistem,
entitas eksternal yang saling berhubungan dengan sistem, dan aliran informasi
utama antar entitas dan sistem. (Jogiyanto 2005 : 716) Berikut
adalah simbol-simbol dari Context Diagram
:
Tabel 2.2 Simbol-Simbol Pada Contex
Diagram
3. 2.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu pergerakan
gambar data antar entitas eksternal dan proses, dan penyimpanan data didalam
suatu sistem. (Tata Sutabri 2012 : 117). Simbol-simbol yang digunakan dalam
DFD terlihat pada tabel berikut :
Tabel simbol Data Flow Diagram
2.3 ERD
(Entity
Relation Diagram)
Entity Relationship Diagramming (ERD) adalah suatu teknik yang
secara nyata mewakili suatu model konseptual menggunakan pembuatan model data entity-relationship. (Tata
Sutabri 2012 : 120). Simbol-simbol dalam merancang 1DFD sebagai berikut:
Tabel Simbol ERD
5. 2.4 Normalisasi
Suatu
file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang-ulang perlu
diorganisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file untuk
menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang ini disebut dengan normalisasi (normalization). Normalisasi juga banyak
dilakukan merubah bentuk database dari struktur pohon atau struktur jaringan
menjadi struktur hubungan. (Jogiyanto 2005 : 403).
6. 2.5 Desain Terinci
Masukan (Input)
merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasia
adalah data yang terjadi dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh
organisasi. Data hasil dari transaksi merupakan masukan untuk sistem informasi.
Hasil dari sistem informasi tidak lepas dari data yang dimasukkan. (Jogiyanto 2005 : 375).
7. 2.6 Relasi Tabel
Menurut relasi adalah keterhubungan atau keterkaitan antara satu
entitasdengansatu entitas lainnya, relasi adalah hubungan antar tabel yang
mempresentasikan hubungan antar objek didunia nyata (Bambang 2008 : 202).
2.7. Desain
Menu Utama
Desain menu utama merupakan tampilan
awal dari perancangan sistem. Menu utama dibuat untuk mengontrol sistem kerja
program yang dibuat, jadi adanya desain menu utama pemakai sistem akan lebih
mudah memahami sistem yang ada karena menu utama sudah menyajikan seluruh
gambaran sistem informasi. Menu utama juga berisi tampilan beberapa tombol,
dimana tombol tersebut menggambarkan form
yang ada didalam program yang dirancang. (Jogiyanto 2005 : 381).
9. 2.8 Desain Terinci
Adapun
yang direncanakan atau disusun secara terstruktur
dari field
yang
dibentuk,
struktur data yang dibentuk menjelaskan field-field
yang dalam pembuatan laporan. (Jogiyanto 2005 : 388).
3.
Perangkat
Lunak Pendukung
Perangkat
lunak (software) pendukung
sangatlah dibutuhkan dalam membangun
sistem ini. Adapun software yang
digunakan dalam pembangunan sistem informasi ini sebagai berikut :
3.1. Gambaran
Global Aplikasi Web
Aplikasi web adalah aplikasi yang disimpan dan
dieksekusi dilingkungan web server, setiap pemintaan yang dilakukan oleh user
melalui aplikasi klien (web browser) akan direspon oleh aplikasi web dan
hasilnya akan dikembalikan lagi kehadapan user. Dengan aplikasi web, halaman
yang tampil dilayar web browser akan dapat bersifat dinamis, tergantung dari
nilai data atau parameter yang dimasukkan oleh user. (Budi Raharjo 2012 : 40).
3.2. Sekilas
Tentang PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP adalah salah satu bahasa pemrograman skrip yang
dirancang untuk membangun aplikasi web. Ketika dipanggil dari web browser,
program yang ditulis dengan PHP dan diterjemahkan ke dalam dokumen HTML, yang
selanjutnya akan ditampilkan kembali ke web browser. (Budi Raharjo 2012 : 41).
3.3. Mengenal Sekilas Tentang MYSQL (Structured
Query Languange)
MYSQL merupakan sistem database yang banyak
digunakan untuk pengembangan aplikasi web. Alasannya mungkin karena gratis,
pengelolaan datanya sederhana, memiliki tingkat keamanan yang bagus, mudah
diperoleh, dan lain-lain. (Budi Raharjo 2012 : 216).
3.4. World Wide Web (WWW)
World Wide Web
adalah bagian dari internet yang sangat cepat dan sangat populer dan dikenal
dengan istilah WWW. (Fauziah, 2014 : 2).
WWW memiliki 3 bagian
yang digunakan,diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Adanya penggunaan HTTP (Hypertext Transfer Protocol) jaringan
yang
satu dengan jaringan yang lainnya dapat melakukan pembagian
sumber daya secara bersama-sama, melakukan komunikasi serta melakukan transfer
informasi.
b. Adanya URL (Uniform
Resource Locator) yang digunakan untuk menentukan aturan penamaan dari
alamat yang ada di web atau dikenal dengan istilah address (alamat di web).
c. Menggunakan HTML (Hypertext
Markup Language) yaitu bahasa-bahasa pemrograman yang umum digunakan untuk
mendukung akses web melalui internet dikenal dengan nama dokumen
html dan berekstensi dot html (html).
3.5. HTML (Hyper Text Markup Language)
HTML merupakan jenis bahasa yang digunakan untuk
membuat halaman website yaitu dengan
menggunakan tag-tag yang telah dideklarasikan pada halaman notepad dan dapat saling berhubungan dengan dokumen HTML yang
lainnya yang sering kita kenal dengan istilah link (Fauziah 2014 : 3).Pada
HTML pengguna dapat melakukan berbagai macam kegiatan misalnya:
a. Adanya
pengontrolan dari rancangan atau desain tampilan yang dibuat pada halaman web.
b. Pengguna
dapat melakukan publikasi sehingga dapat diakses diseluruh dunia karena
menggunakan WWW (World Wide Web).
c. Dapat
melakukan semua kegiatan secara online
mulai dari belajar online, kuis online, kursus online, virtual learning,
game online dan kegiatan lainnya
secara online intinya semua kegiatan
terhubung langsung oleh internet.
d.
Pembuat atau perancang web dapat melakukan penambahan atau
perubahan dari isi web yang
didesainnya sehingga tampilan web
tersebut bersifat dinamis dan tidak statis.
3.6. Macromedia Dreamweaver
Macromedia Dreamweaver
merupakan sebuah HTML editor professional untuk mendesain secara visual dan
mengelola situs web beserta halaman web. Saat ini terdapat software dari group macromedia yang banyak digunakan untuk mendesain situs web (Fauziah 2014 : 181).
Gambar 2.1 Tampilan Macromedia Dreamweaver
3.7. Browser
Browser
merupakan software yang diinstal oleh
mesin Client yang berfungsi untuk menerjemahkan tag-tag
yang telah dibuat. Browser yang umum
digunakan dan popular diantaranya Internet
Explorer (IE),Mozilla, Opera,dll (Fauziah 2014 : 3).
a. Client
Side
Pada sisi klien, script yang dibuat akan dijalankan pada komputer klien
(user)
lalu ditampilkan hasinya pada browser sehingga sering disebut browser scripting.
b. Server Side
Pada sisi server, script akan dijalankan pada komputer server, kemudian server
akan mengirimkan hasilnya pada browser
komputer klien. Kerja script pada server side berbeda dengan client side, pada server side, server pada
komputer menjadi berat.
3.8. XXAMP
XAMPP
merupakan aplikasi PHP Triad yang didalamnya telah terdapat aplikasi - aplikasi penting dalam pembuatan website
seperti, aplikasi PHP merupakan skrip yang akan mengolah dan memproses data
secara interaktif dan dinamis, skrip ini nantinya akan berjalan di sisi server untuk melakukan pemrosesan data,
MySQL merupakan database server yang
digunakan untuk menyimpan data dan Apache merupakan web server yang digunakan
untuk mensimulasikan website yang kita buat di komputer lokal.
Gambar 2.2 Tampilan XXAMP for Windows
3.9. Web Server
Web pada
umumnya diimplementasikan dalam bentuk client
server, artinya ada server web
dan ada client web (browser). Bentuk client server ini harus dipenuhi untuk
website dinamis, karena software ini
parser untuk kode-kode server side
(PHP) ini diletakkan di server web.Jadi,
webserver adalah tempat diletakkannya
file web (Tim EMS, 2014 : 21).
Kata
webserver sendiri dapat mengacu pada 2 hal diantaranya :
a. Program komputer yang bertanggung jawab untuk menerima
permintaan HTTP dari client (browser) dan kemudian meresponnya dengan respon
HTTP dengan disertai konten lainnya, misalnya dokumen html dan objek yang
berkaitan seperti gambar, video, dan file script lainnya.
b. Komputer yang
menjalankan program server seperti yang disebutkan diatas. Jadi, arti webserver
kedua ini bukan hanya program didalamnya saja, tetapi mencakup sistem operasi,
program aplikasi, dan hardware.
3.10. CSS
CSS yang merupakan singkatan dari Cascading Style Sheet merupakan suatu
bahasa pemograman web yang didesain khusus untuk mengedalikan dan membangunan
berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web menjadi lebih rapih,
terstruktur dan seragam. (Agus Saputra 2013 : 1).
4.
Ruang Lingkup Penelitian
4.1. Asset
Aset atau aktiva adalah Produk bernilai
yang dikuasai atau dimiliki suatu perusahaan, baik berupa harta benda ( properti
) , hak atau suatu tuntutan terhadap aset maupun jasa yang dimiliki. Aset dalam
bisnis dan akuntansi merupakan sumber ekonomi yang dimiliki oleh seseorang
individu atau sebuah bisnis atau perusahaan. Apapun properti atau barang
berharga yang dimiliki, yang biasanya dianggap bisa berguna sebagai pembayaran
utang seseorang, biasanya dianggap sebagai satu aset. Aset merupakan benda yang
mudah diubah menjadi tunai. Aset merupakan kunci sebuah perusahaan mencatat
nilai keuangan aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Aset merupakan uang
dan barang berharga lain milik individu atau bisnis.
4.2. Ciri-ciri Aset
a. Kemungkinan keuntungan di masa depan yang melibatkan kapasitas,
secara tunggal atau kombinasi dengan aset lain, dalam kasus pengusaha
berorentasi mencari keuntungan sebesar-besarnya, untuk berkontribusi secara
langsung, atau tidak langsung kepada dana tunai, dan, dalam kasus organisasi
bukan laba, untuk memberikan layanan;
b.Entitas
dapat mengontrol akses ke kebaikan itu;
c. Transaksi atau peristiwa memberi hak kepada entity, atau kontrol,
keuntungan yang telah terjadi.
4.3. Komponen Aset/Aktiva
Dalam melaksanakan operasi perusahaan, aset
tetap merupakan salah satu elemen utama yang harus diperhatikan agar kegiatan
perusahaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang
diinginkan perusahaan. Asset tetap terdiri dari asset tetap berwujud dan aset
tetap tidak berwujud. Asset tetap bersifat permanen yakni dapat dipergunakan
lebih dari satu tahun atau dari satu siklus akuntansi. Menurut Fees-Warren dalam bukunya Pengantar Akuntansi yang
diterjemahkan oleh Aria Farahmita,
2005 mendefinisikan aset tetap sebagai berikut:
“Asset Tetap adalah asset yang berumur panjang yang sifatnya relatif
tetap atau permanen yang dimiliki oleh perusahaan yang dibeli bukan untuk
dijual kembali dan digunakan dalam operasi perusahaan.” Beberapa asset
perusahaan secara normatif yang ada pada sebuah perusahaan sebagai berikut :
1. Menurut
substansinya
a. Tangible Assets (aset Berwujud ) seperti
gedung, mesin, tanah, dan peralatan
b. Intangible Assets (Aset tidak berwujud )
seperti goodwill, paten, copyright, dll
2. Berdasarkan
dapat disusutkan atau tidak
a. Depreciated
plant assets yaitu aset tetap yang dapat disusutkan seperti bangunan, peralatan, mesin, dll
b. Undepreciated
plant assets yaitu aset tetap yang tidak dapat disusutkan seperti tanah
3. Berdasarkan jenisnya
a. Lahan
Lahan
adalah sebidang tanah terhampar baik merupakan tempat bangunan, maupun yang
masih kosong. Dalam akuntansi apabila lahan yang didirikan bangunan diatasnya
harus dipisahkan pencatatannya dari lahan itu sendiri.
b. Bangunan
Gedung
Gedung adalah
bangunan yang berdiri diatas bumi ini baik diatas lahan atau air. Pencatatannya
harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung itu.
c. Mesin
Mesin termasuk
peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan.
4.4. Penyusutan
Definisi
penyusutan menurut PSAK No. 17 adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan
untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun
tidak langsung.Aktiva yang dapat disusutkan adalah aktiva yang:
a. Diharapkan untuk digunakan
selama lebih dari satu periode akuntansi.
b. Memiliki suatu masa manfaat
yang terbatas.
c. Ditahan
oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang dan
jasa, untuk disewakan, atau untuk tujuan administrasi. Aktiva yang dapat
disusutkan seringkali merupakan bagian signifikan aktiva perusahaan. Penyusutan
karenanya dapat berpengaruh secara signifikan dalam menentukan dan menyajikan
posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Masa manfaat adalah:
1. Periode suatu aktiva diharapkan digunakan oleh perusahaan; atau
2. Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aktiva oleh perusahaan.
Estimasi
dari masa manfaat suatu aktiva yang dapat disusutkan atau suatu kelompok aktiva
serupa yang dapat disusutkan adalah suatu masalah pertimbangan yang biasanya
berdasarkan pengalaman dengan jenis aktiva yang serupa. Untuk suatu Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 3,
No. 2, November (2001: 157 – 173) aktiva yang menggunakan teknologi
baru atau yang digunakan dalam produksi suatu produk baru atau yang digunakan
dalam pembelian suatu jasa baru dan hanya sedikit pengalaman mengenai jasa
tersebut, estimasi masa manfaat lebih sulit namun tetap dibutuhkan. Masa manfaat dari suatu aktiva yang dapat
disusutkan untuk suatu perusahaan mungkin lebih pendek daripada usia fisiknya.
Sebagai tambahan terhadap aus dan kerusakan fisik (physical wear and tear)
yang tergantung pada faktor operasional (seperti frekuensi penggunaan aktiva,
program perbaikan dan pemeliharaan), factor-faktor lain juga perlu dipertimbangkan. Faktor-faktor tersebut termasuk
keusangan yang timbul dari perubahan teknologi atau perbaikan dalam produksi,
keusangan yang timbul dari perubahan dalam permintaan pasar terhadap output
produk atau jasa dari aktiva, dan pembatasan hukum seperti tanggal batas
penggunaan. Masa manfaat dari suatu aktiva yang dapat disusutkan harus
diestimasi setelah mempertimbangkan faktor berikut:
a. Taksiran aus dan kerusakan fisik (physical wear dan tear)
b. Keusangan
c.
Pembatasan hukum atau lainnya atas penggunaan aktiva.
Masa manfaat dari aktiva yang
dapat disusutkan harus ditinjau secara periodik dan persentase penyusutan
disesuaikan untuk periode sekarang dan yang akan datang jika terdapat perbedaan besar dari estimasi sebelumnya. Pengaruh perubahan harus
diungkapkan dalam periode akuntansi di mana perubahan terjadi. Jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) adalah biaya perolehan suatu
aktiva, atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya dalam laporan
keuangan dikurangi nilai sisanya. Penghapusan aktiva adalah penghapusan nilai
buku suatu aktiva yang dilakukan apabila nilai buku yang tercantum tidak lagi
menggambarkan manfaat dari aktiva yang bersangkutan. Penghapusan aktiva berbeda
dengan penyusutan. Nilai sisa suatu aktiva seringkali tidak signifikan dan
dapat diabaikan dalam penghitungan jumlah yang dapat disusutkan. Jika nilai
sisa signifikan, nilai tersebut diestimasi pada tanggal perolehan atau pada
tanggal dilakukannya revaluasi aktiva (hanya mungkin dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah), berdasarkan nilai yang dapat direalisasikan pada tanggal
tersebut untuk kondisi yang hampir sama dengan aktiva yang digunakan.
4.5.
Metode
Penyusutan
Jumlah
yang dapat disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis. Metode apapun
yang dipilih, konsistensi dalam penggunaannya adalah perlu, tanpa memandang
tingkat profitabilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan, agar dapat
menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan
dari periode ke periode. Menurut PSAK No.17 penyusutan dapat dilakukan
dengan berbagai metode yang dapat dikelompokkan menurut kriteria berikut:
a. Berdasarkan Waktu:
1.
Metode garis lurus (straight line method)
2. Metode pembebanan yang menurun(declining balance method)
3.
Metode saldo menurun ganda (double declining balance method)
4.
Metode jumlah angka tahun (sum of the years digit method)
b. Berdasarkan Penggunaan
1.
Metode jam-jasa (service hours method)
2.
Metode jumlah unit produksi (productive-output method)
c. Berdasarkan Kriteria Lainnya
1.
Metode berdasarkan jenis dan kelompok (group and composite method)
2.
Metode anuitas (annuity method)
3. Sistem persediaan (inventory
method)
4.6. Komponen double declining balance method
4.6.1 Nilai
Perolehan
Menurut Hery (135:2014) nilai perolehan adalah
segala biaya yang ditimbulkan untuk memperoleh sebuah aseet seperti, harga
pokok barang, pajak pembelian(PPN),
Asuransi, Biaya angkut hingga asset bisa sampai ditempat yang diinginkan
4.6.2 Nilai
Sisa (Nilai Residu
Menurut Hery (140:2014) nilais residu
adalah merupakan estimasi nilai realisasi pada saat asset tidak dipakai
lagi.dan nilai residua tau nilai sisa ini ditetapkan tergantung kebijakan dari
perusahaan
Menurut PSAK No.17 September 1994 pada
panjelasan poin 07 nilai sisa (nilai residu) suatu aktiva tidak signifikan dan
dapat diabaikan dalam proses penyusutan.
4.6.3 Masa Pakai(Nilai Ekonomis)
Menurut
Hery (140:2014 ) masa manfaat atau masa pakai adalah masa pemanfaatan suatu asset dalam suat periode atau umur fisik suatu asset dan ditetapkan oleh
perusahaan. Menurut PSAK 17 September 1994 pada penjelasan poin 06 masa manfaat
dari suatu aktiva yang dapat disusutkan suatu perusahaan mungkin lebih pendek
dari usia fisiknya